Camperenik Birds Farm

Wednesday, March 19, 2014

BETERNAK BURUNG MERPATI

Burung Merpati memang sebagai burung kategori binatang pintar, kenapa dikatakan pintar? Sebab dari segi memori ingatannya, merpati mampu mengenali rumahnya hingga jarak berkilometer dan bermil-mil jauhnya. Selain itu dengan ingatannya yang kuat, merpati mampu survive (bertahan hidup), meski cuaca hujan, panas, maupun haus dan lapar menghampiri, namun tetap saja kecenderungannya teguh, di saat ia menuju perjalanan pulang dan mendatangi pasangannya tercinta. 

Nah dilihat dari segi warna bulunya, burung merpati beraneka ragam dan banyak macamnya sobat.... nah sobat pigeonlovers, berdasarkan pengklasifikasian warna, ini lho tipikal warna dasar bulu yang dimiliki dan ada pada burung merpati : (Baca : karakter merpati dari segi warna bulu) 

Burung merpati jenis warna tritis 
warna Tritis (cenderung bulunya berwarna gelap dan disertai juga titik-titik warna yang mengelilingi disetiap tubuhnya. Umumnya warnanya pun lebih gelap) 
Burung merpati jenis warna megan 
Warna Megan (mayoritas bulunya berwarna Abu tua maupun muda, berikut di bagian sayap tengahnya, mayoritas memiliki garis warna tua yang melintang) 
Burung merpati jenis warna coklat 
Warna Coklat ( pastinya itu burung berwarna bulu coklat atau merah gambir). Burung merpati yang cenderung daya ingat atau memorinya lebih baik mengingat pasangan dan kandangnya. 
Burung merpati jenis warna brolok 
Warna Brolok (gabungan bulu tritis, disertai warna bulunya yang bervariasi, ada gabungan antara warna gelap maupun terang). Kecenderungannya kombinasi bulu lebih mirip tritis, namun campuran warna tua dan muda. 
Burung merpati warna plontang 
Warna plontang, burung yang lebih tampak rapih dari segi warna bulunya, garis dan gabungan warnanya lebih terlihat tersusun. Bahkan secara fisik dari bentuk kepala dan wajahnya lebih ayu jika betina, kalau jantan nampak lebih tampan. Sedang dari warnanya sendiri bervariasi, ada yang satu warna dan ada yang terdiri dari gabungan warna. 

Layaknya Manusia, burung juga dilahirkan secara berpasang-pasangan lho. Bahkan jika sobat sedikit menilik historical tale-nya pun, burung merpati dari zaman dulu (mulai zaman fir'aun hingga zaman romawi), jadi simbol sebagai lambang cinta dan kesetiaan. 

Yah, merpati memang pintar dan menarik, Sobat! Project analisis ini berawal di saat anak laki-laki Ane, Treyvan Taqi Andhara Putra (4th), membeli beberapa pasang burung merpati pada bulan Oktober 2010 lalu, untuk dipelihara, dipasangkan dan diternak. 

1. Analisis Pertama (Menjodohkan Burung Merpati). 

Sama halnya menjodohkan orang. Burung merpati masing-masing memiliki keunikan dan berbeda-beda karakter. Ada yang sifatnya keras kepala, pemarah, penakut, dan pemberani. Sehingga dengan karakternya yang demikian, anaku treyvan agak kesulitan saat menjodohkan beberapa pasangan yang dirasa cocok dan mampu cepat berpasangan. Memang sih ada beberapa juga yang terbilang cepat berjodoh. 

Dalam hitungan seminggu burung bisa saling berjodoh dan berpasangan. Tapi ketiban yang agak sulit, waduh butuh banyak kesabaran loh!. Merpati milik treyvan pun ada juga yang sudah tiga bulan hidup sekandang, baru akhirnya bisa berpasangan dan beranak juga. Tapi pada dasarnya tetap saja bisa dijodohkan dan dipasangkan. Bahkan nggak menutup kemungkinan seperti yang treyvan bilang, "Kok suka sama yang lain yah Yanda, padahal sudah punya pasangan?,". Weleh, pertanyaan retoris pikirku...heheh. 

Jawabku enteng : "lagi marahan kali bang, sama betinanya". (Baca : tips menjodohkan merpati) ahli burung memang banyak yang bilang, umumnya sih dari kecocokan memilih pasangan dilihat segi warna burung bisa berpengaruh juga pada kesetiannya (hmm...iya kali ya..). intinya sih selama si burung merpati sudah berjodoh dan berpasangan, dirasa nggak begitu berpengaruh sob! :). 

2. Analisis kedua ( proses kawin dan memproduksi telur) 
Saat sepasang burung merpati memadu kasih, yang aku dan treyvan perhatikan, umumnya selama sehari bisa melakukan proses kawin 2-3 kali, dan proses produksi telur biasanya dua sampai tiga minggu kemudian baru bisa bertelur. Rata-rata telur yang keluar dari burung merpati berjumlah dua telur, tapi ada juga yang berjumlah tiga telur. Sedang rentang waktu keluarnya telur dari perut sang betina, masing masing selang dua hari baru mengeluarkan telur kembali. (Baca : tips beternak merpati untuk anakan) 

Disamping itu secara emosional, burung merpati jantan saat si betinanya sedang proses reproduksi telur, menjadi pencemburu dan dimabuk kepayang pasangannya (baca ; giring dan ngeket). dan moment seperti itu umumnya dijadikan waktu oleh para penghobi balap burung untuk dikompetisikan di kejuaraan balap burung. atau umumnya si burung jantan bisa diterbangkan saat si pemilik memegang sang betina. alhasil saat si betina (diklepek), si jantannya pun hinggap menghampiri. bahkan di saat moment seperti ini, si burung bisa dilatih terus terbang, mulai dari jarak 2 meter, 5 meter, hingga kiloan meter jaraknya. (Baca : melatih merpati piyik untuk tinggian) 

Terlepas di klepek atau tidak, bisa saja sobat menerbangkannya saja supaya tahu kandang dan tahu jalan pulang ke rumah, seperti yang treyvan anakku lakukan saat menerbangkan si burung jantannya berjarak setengah kilo meter. meski perlu kesabaran menunggu di saat tak datang ke kandang, dikarenakan nyasar atau malas terbang. tapi ketika menerbangkan, sang jantan memang harus dalam kondisi giring atau ngeket. kalau tidak nanti sobat kesulitan menangkapnya. kalau pun tak mau terbang atau nyasar. dalam jarak beberapa meter sang betinanya diperlihatkan atau diklepek, pastinya si jantan mau menghampirinya. (Baca : menjodohkan merpati) 

Ada satu hal lain juga sobat! ternyata layaknya manusia, burung merpati juga bisa tidak bertelur, cuma yang perlu digaris bawahi bukan karena kualitas makanan dan kesehatan si betina. tapi lebih pada bentuk fisik sapit urang si burung merpati betina yang cenderung kurang terbuka dan terlalu rapat. kalau divisualisasikan dengan manusia, kurang lebih bagian panggulnya terlalu kecil, akhirnya sang anak kesulitan untuk keluar. kira-kira kurang lebih seperti itu. (Baca : tips cabut telur dan lahirkan anak) 

Nah yang paling menarik, saat reproduksi telur dikandungannya sang betina, kita bisa memegang dan merasakan juga perkembangan telurnya, saat dipegang dibagian atas sapit urangnya. banyak yang bilang pada umumnya antara kualitas telur dara atau telur pertama, jika dibanding dengan kualitas telur kesekian kalinya, maka kualitas telurnya pun lebih baik, dalam artian sang bayi jauh lebih besar, sehat dan mampu terbang tinggi. (Baca : Jenis-jenis pakan burung merpati) 

Dimasa-masa reproduksi pembuahan telur, secara naluri baik si betina maupun jantan, keduanya bekerjasama menyiapkan sarang dan mencari ranting-ranting yang kemudian dikumpulkan dalam kandangnya. Jadi jangan kaget saat giring keduanya dilepaskan didekat kandang, tahu-tahu hilang bisa jadi itu sedang mencari ranting. Sedang dari proses persiapan hibernasi (proses mengerami telur), umumnya keduanya menjadi agresif untuk melindungi kandang dari invasi burung lain atau yang lainnya saat akan memasuki kandangnya. 

Terlepas protektif atau tidak, burung yang siap melakukan hibernasi sejatinya tak mau diganggu, sebab jika ia mengalami gangguan dan stres, terkadang telurnya sendiri bisa dikeluarkan di mana saja. Bisa saat terbang, saat makan diluar, atau yang lainnya. (baca: kandang dan pagupon burung merpati) 

Meski demikian selama telur itu dipindahkan oleh kita ketempat sarangnya, seperti yang treyvan lakukan. dari hitungan 50%, kemungkinannya bisa menetas atau bisa juga gagal tdak menetas. Untuk kasus treyvan sendiri, alhasil burungnya pernah gagal menetas, karena telurnya sendiri diserang dan dimakan kucing. Welleh :'( 

3. Analisis proses mengerami telur (hibernasi) 
Proses hibernasi seperti yang saya dan treyvan teliti, kurang lebih dilakukan oleh kedua pasangan merpati menghabiskan waktu 21 hari, terhitung saat telur itu keluar. Meski gak menutup kemungkinan, hibernasi bisa dilakukan kurang atau lebih dari hitungan hari tersebut. Uniknya hibernasi atau mengerami telur dilakukan secara bergantian oleh si jantan maupun betina. Masing-masing memang betul-betul menjaga dan melindungi sang telur, segala macam gangguan jika perlu mematuk atau memukul dengan sayapnya, dipastikan cukup bikin jera burung merpati lainnya. 

Dari dua atau tiga telur yang dierami pasangan burung merpati tersebut selama 21 hari, memang kemungkinan ada kegagalan menetas. Bisa dikarenakan satu dan lain hal. Umumnya seperti kualitas telur yang kurang baik, atau suhu kandang yang cukup dingin atau kena air hujan. Itu memungkinkan telur menjadi busuk dan tidak menetas. 

4. Analisis proses kelahiran burung (pelepasan dari cangkang telur) 
Setelah telur dierami selama 21 hari lamanya, proses pelepasan cangkang atau menetasnya telur, jelas sangat dinantikan oleh treyvan. Si anak burung pun keluar dengan ukuran kurang lebih sebesar dua ibu jari orang dewasa. Pastinya, treyvan pun kegirangan dibuatnya. Anak burung usia 5 hari Dengan ukuran tubuhnya yang kecil, si anak burung merpati yang baru menetas tadi memang belum terlihat bulunya. Hanya, nampak bulu-bulu tipis saja yang menutupinya. Cukup ngeri memang, treyvan sendiri merasa jijik dan mengasihani si anak burung itu. 

Anak burung usia seminggu Dan yang paling luarbiasa, dalam hitungan mingguan, anak burung tersebut terbilang cukup cepat proses pertumbuhannya. Selain bisa berjalan ukuran tubuhnya pun semakin membesar. 

5. Analisis pemberian nutrisi makanan pada anak burung 
Agar supaya pertumbuhan si anak burung berkembang pesat. Tentunya, saya coba berikan makanan kepada sang induk bukan hanya jagung saja, tetapi menambahkan makanan ayam atau bisa disebut grit dan P511. Yaitu makanan yang cukup mampu membuat si anak burung tumbuh dengan badan dan tubuh yang besar. (Baca : jenis pakan burung merpati) 
Pastinya, secara kasat mata terlihat cukup berpengaruh. Dalam hitungan mingguan dan masuk ke-dua bulan umur si anak burung, tubuh dan ukuran badannya jelas tampak besar dan sehat. 

Contoh kasus pembengkakan bagian lutut anak burung 
Selain asupan makanan, vitamin yang bisa dibeli di toko burung pun bisa didapatkan, hanya saja saya dan treyvan kurang terlalu memperhatikannya. Alih-alih antibodi burung mulai dari vaksinasi dan asupan nutrisi tak seimbang, dalam kasus burung merpati treyvan pun pernah terjadi. Yakni lutut belakang kaki si anak burung mengalami pembengkakan yang cukup parah dan tampak menyakitkan. 

Sehingga jalannya agak terpincang, dan sampai jari kakinya pun terlipat tidak bisa berdiri secara tegak. Agar penyakitnya tidak berlarut-larut, dalam kasus tertentu jika dibiarkan akan menjadi cacat total. Oleh karenanya Ane sendiri dan treyvan melakukan pengobatan secara tradisional,yakni dengan membalut kaki si anak burung dengan lengkuas dan jahe yang telah ditumbuk, berikut dibalut dengan kassa. Supaya dengan panasnya jahe dan lengkuas, bisa membuat kakinya sedikit hangat dan memicu untuk terus menggerakannya. (Baca : berbagai penyakit merpati) 

Anak burung merpati diberi makan oleh sang induk dengan cara meloloh, yakni sang induk telah menyiapkan cadangan makanan cair di dalam temboloknya, dengan cara membuka paruhnya, dan secara alami paruh si anak burung masuk kedalam paruh sang induk. 

Anak burung usia 1 bulan 
Oleh karenanya asupan makanan, nutrisi, dan vaksinasi pada sang induk perlu diperhatikan secara dini. Sehingga kondisi suhu dan kesehatan tubuh sang anak akan sehat dan terjaga. 

Anak burung usia 2 bulan 
Selain pemberian asupan makanan, kondisi kandang pun sangat perlu diperhatikan. Biasanya saya dan treyvan secara konsisten membersihkan kandangnya, dengan cara menyemprot dan kemudian dilap dengan air basah campuran air cuka. 

Agar menjauhkan dari serangan kuman dan membunuh kutu pada burung. Selain itu, seminggu sekali si anak burung dimandikan dengan air garam atau air cuka, supaya bebas dari kutu dan kuman, kalau perlu pemakaian kondisioner shampoo pun dilakukan supaya bulunya terlihat rapih dan kinclong hehehe.. 

6. Analisis periode belajar terbang dan menjadi dewasa. 
Menginjak umur dua bulan saja, si anak burung sudah bisa berjalan, berlari dan sedikit terbang jarak pendek. Sebab itu secara alami membuat si anak burung bisa terbang dan berlari. Hanya periode umur tiga-empat bulan, anak burung tersebut belum bisa makan sendiri. Meski sesekali bisa mematuk makanan seperti jagung ataupun grit. Tapi tetap saja dengan bertambahnya usia dan pembelajaran dari sang induk, secara naluri menginjak usia ke 4 bulan sudah bisa makan dan terbang sendiri. (Baca : merawat dan melatih burung merpati) 

Periode ini umumnya, masa dimana anak burung belajar banyak, tak lain memperhatikan burung dewasa lain saat terbang, melihat lingkungannya, dan sesekali mencoba uji nyali dengan cara membuat onar pada burung lain. Nah, menariknya setiap anak burung ini memiliki karakter berbeda, dan umumnya karakter tersebut adalah karakter bawaan dari gen sang induk, bisa induk jantannya maupun induk betinanya. Tak lain, ada yang penakut, pemberani, cuek, malu-malu, pemarah, bahkan mendendam loh.. (Baca : beda burung merpati balap dan tinggi) 

Unik memang, satu kasus pernah Ane dan treyvan alami, disaat ada satu burung yang benar-benar takut sama manusia, tapi dilain pihak si burung sering sekali menghajar burung lainnya. Tak ayal ane pun ambil tindakan, si burung ditangkap, dimandikan, kemudian dikurung dan dijemur seharian. Besok harinya sama, selama tigahari berturut-turut si burung dimandikan dan dijemur seharian. Setelah dirasa agak sedikit tenang, ane coba lepaskannya kembali. Karena memang sudah karakternya pembawa onar, tetap saja terua menghajar burung lain dan takut orang. 

Dengan begitu,penangganan setiap burung merpati itu berbeda-beda. Yah, gampang-gampang susah, tapi bikin penasaran dan asyik mempelajarinya. Oleh karenanya penangganan setiap karakter burung sangat lah beda. (baca: karakter fisik merpati yang mampu besut prestasi) 

Nah saking uniknya, dengan perhatian khusus dan kasih sayang yang diberikan oleh treyvan, tentu si burung pun mampu semakin dekat dan bersahabat dengan manusia. Tak lain lebih jinak, daya ingat memorinya kuat, terbangya cepat dan melesat. Akhirnya disukai dan dikagumi oleh kita... Asyik bukan!!