Camperenik Birds Farm

Monday, July 6, 2015

BEDA BURUNG MERPATI BALAP DAN MERPATI TINGGI

Hai Sobat pigeonlovers ketemu lagi sama ane, diartikel soal perbedaan antara merpati balap (dasaran/kolongan) dan merpati tinggi. Basically. Sebenernya gak beda jauh si Sob, hanya pembedanya mungkin yang ane rasa tuh, dibagian burung merpati tuh saat diterbangkan, doi lebih seneng diatas atau ngawang. Kalo doi lebih seneng terbang dibawah, maksudnya terbangnya nggak tinggi banget, nggak mentil (ngawang) sampai gak kelihatan, berarti doi lebih cocok di merpati balap, nah sebaliknya kalo seneng ngawang dan naik terus doi lebih senang tinggian. 

Pada dasarnya analisis kayak gitu emang kembali lagi ke soalan seringnya dari berbagai variasi latihan saat awal doi terbang (baca: melatih burung merpati), itu khusus saat sobat beli burung merpati yang sudah jadi dan biasa terbang, paling si penjual biasanya mengatakan ini burung cocok untuk tinggian dan ini burung cocok untuk dasaran....biasanya sih kek gitu, atau kalo gak agan-agan bisa tanya terlebih dahulu!!! Nah, yang paling dicari pada merpati balap nih, biasanya karakter merpati yang memiliki power dan speed yang cukup kencang saja, karena umumnya jarak yang dipertandingkan gak begitu jauh seperti pertandingan yang digelar untuk merpati tinggian.. beda soal untuk merpati tinggian, selain doi harus punya power dan speed maksimal, stamina, daya tahan tubuh, serta aplikasi pemakaian seluruh tenaga dan fisiknya, semua berfungsi juga. 

Ini ane maksudkan bahwa, pengelihatannya harus bagus, kondisi dan moodnya harus benar-benar ekstra fit, tentu soal fungsi keseluruhan organ tubuh dan fisiknya harus benar-benar dijaga dan dalam kondisi yang sangat prima...soalnya doi butuh tenaga, pikiran yang lebih ekstra sob..

Pada merpati balap (dasaran/kolongan) secara karakter fisiknya itu saat sobat pegang, dirasa lebih ringan, lebih empuk dan tidak terasa berat. Mulai bagian pangkal sayapnya lebih tebal, lebih panjang, dan kekar. 

Bentuk proporsional tubuhnya rata-rata lebih tinggi dan lebih langsing, biasanya itu yang sering diminati oleh para pengagum merpati balap. Dari bagian paruhnya jika dibanding yang lain lebih cenderung agak pendek, matanya bersih tak ada bercak, meski ada beberapa juga yang memang cukup mumpuni saat berduel diajang balap. Mata ini adalah salah satu unsur penting juga saat berada di area balap. (baca: tipe mata pada burung merpati) 

Jika selintas dan diperhatikan bagian kaki-kainya itu nampak pecah-pecah dan saat dipegang jarinya, seolah nampak menolak dan mengepal kuat, sama halnya dibagian bulu sayap pun saat dibentangkan seolah menolak tidak mau dan terasa lebih tebal dan kekar. (baca: karakter fisik merpati yang bisa besut prestasi) dan (baca: Tips memilih merpati tinggi dan merpati balap) 

Saat posisi burung dipegang dan dikepal diantara dada dan ekornya itu, bulu ekornya seakan menekan kebawah, dan ujung bulu ekornya cenderung lebih mengerucut/mengecil.

Sedang untuk merpati tinggi, sama halnya merpati balap, badannya saat dipegang lebih empuk dan ringan seperti kapas Sob....heheheh...ya ga gitu juga, eheheh ini kan sekedar gambaran metafora saja. Dengan kondisi seperti gitu, diyakini dia mampu ngawang tinggi di cakrawala Sob....Cieee...., sedang sama halnya dengan merpati balap, ujung sayapnya lebih runcing mengecil. 

Bagian kaki-kakinya pun kering dan nampak sedikit pecah-pecah. Sedang bagian tulang dada lebih lebar dibanding burung merpati balap, keras dan agak pendek jika ditarik dan dirasakan disepanjang dada depan sampai kebelakang. 

Proporsi tubuhnya cenderung lebih tambun, tapi tidak besar....proporsi tingginya tidak begitu langsing seperti merpati balap. Dibagian bentuk kepala dan dahinya nampak jenong saat dilihat. Sedang bagian bulu sayap saat dibuka tidak terlalu banyak celah saat sobat bentangkan.

Bagian Sapit urang saat dipegang keras dan agak renggang, kurang lebih 1 cm an. Oh ya, disinyalir dan sudah terbukti di lapangan juga, jika bentuk sapit urang nya ini terlalu longgar, umumnya Burung merpati saat nukik, setutnya (nge shoot nya) lebih keras tanpa tendeng aling dan persiapan... sedang kalo bentuk sapit urangnya terlalu merapat, biasanya saat finishing dan menukik, doi lebih cenderung berhati-hati. 

Jadi pengereman sudah mulai doi lakukan, agar setutnya gak begitu mbanting.... Nah bagian bulu ekor nya menekan kebawah saat burung dipegang, seolah sudah terbiasa nukik dan ingin lepas dari pegangan. (Baca : karakter merpati balap dari segi warna bulu) 

Jadi kurang lebih seperti itu sobat, lebih kurangnya itu hanya secuil informasi dan pengetahuan ane soalan burung merpati. Ada yang salah atau pun kekurangannya tulisan ini, salahnya hanya ada di posisi ane semata, tapi sobbb...setidaknya ada masukan...itu cukup memberikan intrepretasi buat ane saat mencari tahu soal burung...

Ane yakin sobat pigeonlovers yang sudah mumpuni...sudah pasti tahu ngebedain mana merpati balap dan merpati tinggi. Tulisan ini ane tulis, hanya sedikit memberi pencerahan saja buat agan-agan newbie soalan burung merpati.... 

Semoga membantu dan memberi sedikit gambaran Sob......